Kepercayaan
adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi sesorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang
yang dapat ia percaya dari pada yang
kurang dipercaya Moorman dalam (NorAsiah, 2010).
Kepercayaan
didefinisikan oleh Moorman, Deshpande, dan Zaltman dalam (Zulganef 2009)
sebagai keinginan untuk menggantungkan diri pada mitra bertukar yang
dipercayai. Beberapa peneliti mendefinisikan kepercayaan sebagai perilaku
seseorang untuk bersandar (rely on)
kepada reliabilitas dan integritas orang lain dalam memenuhi harapannya dimasa
yang akan datang. Menurut Morgan dan Hurt dalam Wirakartika (2010) pengertian
kepercayaan (trust) yaitu suatu rasa
percaya kepada mitra dimana seseorang berhubungan. Kepercayaan menyangkut
kredibilitas mitra dan sekaligus harapan terhadapnya untuk mencapai tujuan.
Menurut
Moorman, Deshpande, dan Zaltman dalam Nurullita Utami (2010) mendefinisikan
juga pokok-pokok penting keyakinan (confidence).
Karena keyakinan merupakan pokok kepercayaan. Menurut Morgan dan Hunt (2002:35)
menerangkan bahwa teori kepercayaan (trust)
dan komitmen (commitment) merupakan
perantara kunci dalam membangun keberhasilan pertukaran hubungan (relational exchanges) untuk pelanggan
dengan orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi. Menurut Selnes dalam
(Zulganef 2009:20) menggambarkan kaitan erat antara kepercayaan dengan
kepuasaan, terutama dalam suatu konteks keterhubungan. Kepuasaan adalah
manifestasi dari kemampuan pihak lain untuk memenuhi norma-norma hubungan (relational norms) antara pembeli dan penjual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar